Header Ads

KPB Bionic UNY
  • Breaking News

    Kadalan, Bukan Sembarang Kadal Biasa

    Oleh: David Suharjanto
    Panitia dan Peserta Kaderisasi Lanjutan

    Setelah melaksanakan Pergam, kini para Cikalang Angkatan XX Dicaeum trigonostigma maju satu langkah ke depan, menuju Kadalan. Kadalan kali ini bukan sembarang kadal biasa melainkan Kadalan (Kaderisasi Lanjutan). Nama kadalan diambil dari salah satu spesies burung dari family Cuculidae. Kadalan diselenggarakan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 di ruang kuliah FMIPA D.03.1.01.06 dengan tema “Dokumentasi dan Publikasi Pengamatan Burung” dibawakan oleh pemateri yang keren, Mas Rahmadiyono Widodo atau yang akrab dipanggil Mas Yono.

    Kadalan kali ini diikuti oleh 13 dari total 18 cikalang, karena beberapa cikalang izin karena suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Acara dimulai dengan dibuka oleh duo pembawa acara yaitu Tisha Purwestri dan Cicilia Mega Gevita. Acara selanjutnya yaitu sambutan-sambutan, mulai dari Ketua KPB BIONIC UNY 2022 yaitu David Suharjanto kemudian Bapak Drs. Sudarsono, M.Si. selaku Dosen Pembina KPB BIONIC UNY 2022.

    Sampailah di acara inti yaitu pematerian yang mana kali ini dipandu oleh Desti Rohmawati sebagai moderator. Di awal sesi ini, para cikalang dan panitia lainnya disilakan untuk menuliskan nama pada selembar kertas lalu dikumpulkan. Kemudian memasuki pematerian para cikalang dan panitia diajak mengingat kembali kenangan di pergam, dengan pertanyaan dari Mas Yono, “Dapat apa di Pergam?”. Lalu dengan mengambil secara acak dari kumpulan kertas tadi, akhirnya yang beruntung berkesempatan menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini digunakan untuk beberapa pertanyaan lainnya agar tercipta diskusi yang unik, asyik, dan menarik.

    Dalam materi ini dijelaskan secara gamblang mulai dari pengertian dokumentasi, bentuk dokumentasi, tujuan dari pendokumentasian, hal-hal yang diperhatikan ketika melakukan pendokumentasian pengamatan burung dengan foto, suara, video, sketsa, dan tulisan. Uniknya, ditengah-tengah pematerian pada bagian pendokumentasian pengamatan burung, setelah teori dipaparkan cikalang juga diminta untuk praktikum atau praktik kegiatan secara langsung. Cikalang diminta untuk memilih akan menggambar atau mendekripsikan seekor burung pijantung gunung pada sebuah video berdurasi 8 detik yang diputar selama dua kali. Sedangkan pada materi publikasi juga dijelaskan secara gamblang mulai dari pentingnya publikasi, tujuan dan media dokumentasi dipublikasikan, lalu diakhir pematerian digarisbawahi oleh Mas Yono bahwa “Mahasiswa kudu naik kelas” dan “Publikasi tidak sebatas menyampaikan, tetapi memiliki nilai lainnya”, hal-hal tersebut sangat menarik dan sangat pantas untuk direnungi. Setelah pematerian dilanjutkan dengan tanya jawab.

    Kemudian memasuki acara selanjutnya, pemberian kenang-kenangan kepada Mas Yono atas pematerian yang sangat menarik dan bermanfaat yang telah disampaikan. Lalu acara selanjutnya, masih diisi oleh David yang memberikan kado spesial bagi para cikalang. Cikalang diminta untuk merenungi alat dan media yang akan digunakan untuk mendokumentasi dan publikasi pengamatan burung lalu setelah mantap agar disampaikan kepada mas-mbak pemandunya. Lalu cikalang diminta untuk mengambil sebuah gulungan kecil, dimana gulungan tersebut berisi nama-nama mas atau mbak Bionicers yang nantinya akan menjadi target wawancara pun sebagai teman diskusinya lalu menuangkan hasilnya dalam mahakarya berbentuk tulisan. Kemudian sampailah di penghujung acara dengan diakhiri foto bersama.

    Sampai jumpa di Pekaka (Pembuatan Karya Angkatan)
    Semoga kalian bisa menetas sampai Gelatik (Gelar Pelantikan)
    Kepedulian di hari ini, Kelestarian di masa depan
    Hari ini, Peduli!
    Masa depan, Lestari!



    Tidak ada komentar