Perjalanan Bertemu Si Biru
Pengamatan perilaku teasing Monyet Ekor-panjang (Macaca fascicularisme) di Tlogo Muncar, Taman Nasional Gunung Merapi, memberikan pengalaman berharga, terutama dalam memahami keanekaragaman hayati yang ada di kawasan tersebut. Selama tiga hari pengamatan, yaitu pada tanggal 8, 9, 10 November 2024 kami mencatat berbagai data terkait perilaku teasing Macaca fascicularis untuk kami olah sebagai tugas mata kuliah perilaku organisme kami. Aktivitas kami berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 dengan interval waktu 5 menit pengamatan dan 5 menit istirahat.
Pengamatan kami dimulai pukul 08.00 pagi, saat suasana masih sejuk dengan kabut tipis menyelimuti kawasan tersebut . Fokus utama kami adalah Macaca fascicularis, yang sedang mengalami estrus pada kawasan ini. Namun, sekitar pukul 09.00, perhatian saya tertuju pada seekor burung kecil, Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster). Burung ini tampak mendominasi area Tlogo Muncar dengan kicauannya yang merdu dan gerakannya yang lincah. Ia sering terlihat di ranting pohon rendah atau semak-semak dekat pengunjung, membuatnya mudah dikenali. Sehingga saat itu saya juga mudah untuk mendokumentasikan burung tersebut. Keberadaannya yang melimpah memberikan warna tersendiri dalam pengamatan kami hari itu.
Pada hari kedua, kami sedikit mengalami gangguan cuaca karena di hari itu cuaca sedang tidak bersahabat. Pada kawasan pengamatan terlihat mendung dan berkabut sehingga data yang kami dapatkan sedikit. Pada saat pengamatan terdengar suara hujan datang dari arah belakang bukit pada jam 11.00, hujan ini berlangsung sampai dengan jam 14.00. Setelah hujan reda, aktivitas satwa liar tampak lebih aktif seperti monyet, tupai, dan burung.
Di sela-sela pengamatan Macaca, saya melihat burung kecil berwarna biru yang terlihat di atas pohon dan beberapa kali turun ke tanah. Burung ini tampak gesit, sering berpindah tempat dan sulit saya amati lebih dekat karena kondisi cahaya yang kurang mendukung. Meskipun tidak sempat mendokumentasikannya, momen ini yang akhirnya memunculkan rasa penasaran saya untuk bisa mengidentifikasi burung ini, mengingat saya belum pernah melihat burung tersebut sebelumnya.
Hari terakhir kami putuskan untuk berangkat lebih pagi, sebelum kawasan ramai oleh pengunjung karena hari terakhir adalah hari Minggu. Ternyata dugaan kami benar, karena ketika di perjalanan menuju Taman Nasional Gunung Merapi kami terjebak dengan rombongan jambore nasional RX- King sehingga pada sepanjang jalan terdengar suara serta asap dari motor tersebut. Namun ternyata setelah kami sampai di kawasan pengamatan suasana di kawasan tersebut berbanding terbalik dengan ketika sedang dalam perjalanan.
Suasana saat itu cukup tenang dan sedikit berkabut, burung biru yang saya lihat kemarin turun di dekat kantor loket tiket, saya mencoba beberapa kali mendokumentasikan burung tersebut namun menurut saya hasil foto tersebut masih kurang bagus karena burung tersebut terlihat sangat gesit. Ketika saya hendak melakukan pengamatan lagi, saya melihat burung itu sedang berada pada aliran sungai dekat lokasi pengamatan Macaca.
Kali ini, saya bisa mendokumentasikan dan mengamatinya lebih dekat. Setelah memperhatikan ciri-cirinya, saya menyadari bahwa burung tersebut adalah Ciung-Batu Jawa (Myophonus glaucinus), spesies ini memiliki bulu biru mencolok. Burung ini tampak mencari makan di sekitar sungai, kemungkinan berupa serangga atau hewan kecil lainnya. Temuan ini menjadi salah satu momen paling berkesan bagi saya karena hari itu saya belum memenuhi tugas fotografi Pergam Bionic sehingga ketika saya mendapatkan foto burung tersebut tugas fotografi saya selesai. (Aulya Rahmi Triwandari)
Tidak ada komentar