Header Ads

KPB Bionic UNY
  • Breaking News

    CELEPUK: Mersi #1 Gagal Ngongap

    (Cerita Selepas Pulang Kegiatan)

    Mega Dewantari: Acaranya seru pol... Sempat dilema juga, mau ikut atau engga karena Jogja diguyur hujan deras dari pagi. Dengan modal nekat, tetep berangkat. Walaupun ada perubahan lokasi, yang tadinya ke Ngongap pengamatan pindah ke Kalikuning. Walaupun hujan, tapi tetap berkesan dihati. Hujan angin gak menyurutkan semangat saya buat mengamati burung² cantik. Baru masuk pintu gerbang, langsung disambut burung Perling kumbang banyak. Selain latihan buat mengamati burung akhirnya saya bisa melihat burung kesukaan saya (Kepudang) langsung dari alam. Jos lah pokokke!!

    Ilham Rustandi: Ngongap yang tertunda. Alhamdulillah hari ini bisa ikut pengamatan dan mengunjungi Kalikuning kembali, walaupun sedikit kecewa karena rencana awal tadinya mau ke Pantai Ngongap ngapelin Buntut-sate putih tapi ngga jadi. Tapi rasa kecewa itu hilang setelah kita sampe Plunyon Kalikuning, kita langsung di sambut oleh udara Kalikuning yang menyegarkan dan sekumpulan Perling kecil yang membuat mood kembali membaik. Semoga rencana ke pantai ngongap nya diagendakan kembali. Kesannya: Cape, asik, kehujanan + kedinginan, komplit lah.

    Alfian - Poltekkes Kemenkes Yogyakarta: Yang pasti seru, bisa liat secara langsung burung di habitatnya sendiri, melakukan perilaku alami mereka, melihat langsung dinosaurus yang beradaptasi dengan indah sensasi bahagianya hati nggak bisa diungkapkan dengan kata, dan hal itu tidak bisa didapatkan jika kita menikmati di kurungan. Nggak rugilah meski ada perubahan spot, kedinginan, sama kehujanan, malahan itu yang tambah bikin seru. Pesannya kalo bisa tepat waktu.

    M. Hasbi: Seru pengamatannya, serasa nostalgia waktu pkm-an di TN Ujung Kulon. Pengamatan sambil merasakan dinginnya air hujan. Jenis burungnya bagus, ada Perling Kumbang dan Kepudang Kuduk-hitam cukup menjadi daya tarik. Meski cukup kecewa tidak bertemu si Betet Biasa yang katanya Aghnan cukup "cendol". Satu lagi, baru "ngeh" kalo Kalikuning itu Plunyon, hahaha.

    Ikhsan Al Ghazi: Rintik hujan dipagi hari membuatku mager untuk keluar rumah, tapi akhirnya aku memberanikan diri untuk ikut bersenang senang menuju Ngongap, dan setibanya di kampus kita gagal Ngongap.. Udah itu aja..

    Enggak bercanda. Tapi bener kita gagal Ngongap, dan putar halauan menuju dataran tinggi provinsi DIY, desa wisata Pluyon. Setibanya disana Lensa mata dan kameraku langsung tertuju pada burung perling yang terbang dan ber tengger di bawah naungan langit Pluyon.

    Kami berjalan menuju daerah yang lebih tinggi untuk mencari burung lain, ditengah perjalanan badai kecil menerjang, atas Cinta air dan angin sungguh menurunkan suhu sekujur tubuhku, hingga otakku membeku dalam dinginnya waktu, namun itu bukan masalah untuk kami, langkah kami terus berjalan, sekalipun tak terhentikan badai hingga menemukan gazebo yang usang dengan begitu banyak ukiran seni cat semprot nama mantan. Aku menempelkan kertas suci untuk mengampuni dosa mereka.

    Dibawah gazebo otak kami membeku, namun tidak dengan perasaan kami, hingga kami menhevakuasi diri menuju Posko Jeep yang lebih nyaman. Namun pemberhetian kami hanya sebentar hingga kami menuju rumah pejual kehangatan dikala hujan. Kami pesan satu cangkir cairan panas untuk meningkatkan suhu tubuh kami. Udah deh ceritanya jadi bionik (Biologi piknik). 

    Lanjut aja hujan reda, kami pun kembali ke parkiran motor, diperjalanan kami bertemu anjing dan bule serta berhenti untuk mengamati burung yang secantik dikau... Setelah naik kendaraan kami pun pulang kerumah masing masing atau mampir makan cacing panjang.

    Tidak ada komentar