Mersi #2 di Tlogo Nirmolo
Mersi #2 merupakan lanjutan dari program kerja Bidang Operasional. Sebelumnya sempat adu pendapat dengan Bidang Pemberdayaan Anggota mengenai agenda ini, apakah akan menjadi Mersi #2 atau Pelatihan Sketsa. Dua proker itu sama-sama melakukan pengamatan burung, namun berbeda tujuan. Sesuai rapat kerja, Mersi bertujuan untuk menambah list burung, menambah list tempat, maupun hanya sekedar pengamatan biasa dan kegiatan ini menjadi tanggungjawab Bidang Operasional. Sedangkan Mersi dari Pemberdayaan Anggota harus memiliki tujuan yang jelas, misalkan pelatihan sketsa.
Sebagai jalan tengahnya, Mersi #2 tetap dilaksanakan tetapi di hari sebelumnya diadakan pelatihan sketsa. Harapannya, setelah pelatihan sketsa ini, cikalang segera dapat mengaplikasikannya secara langsung teknik sketsa yang telah diberikan pada saat Mersi #2.
Setelah dibagi menjadi 3 kelompok besar, pengamatan dimulai. Jalur pertama menuju Goa Jepang, jalur kedua menuju Tlaga Putri, dan jalur ketiga menuju Puncak Plawangan. Sekitar pukul 08:30 pengamatan dimulai secara serentak.
Jalur Goa Jepang bersama Mas Hasbi, dkk; jalur Tlogo Putri bersama Rahamdiyono, dkk; dan jalur Puncak Plawangan bersama saya dan cikalang dari kelompok yang saya pandu sendiri, Dicaeidae dan tambahan dari kelompok Diva.
Pengamatan dengan kelompok terakhir itu bisa dikatakan sering "gagal fokus", mungkin efek pemandunya. Biasanya tujuan pengamatan burung menjadi prioritas kedua setelah tujuan lokasinya, sebut saja ingin ke air terjun atau ke puncak. Bukan hanya itu saja, pengamatan sering terhenti karena beberapa hal, biasanya sih lokasi bagus lalu selfie, ada anggrek, jamur, tupai, dan lain-lain. Namun itu semua bukan masalah bahkan menjadi bonus tersendiri selain memperoleh list burung guna mendapatkan nomor keramat.
Nah, Puncak Plawangan menjadi target utama saat itu. Mersi #2 dimulai. Berjalan cukup lama, tak satu pun burung terlihat, hanya terdengar suara. Burung-burung yang biasanya terlihat di beberapa titik tidak muncul. Beruntungnya, di salah satu spot kami menjumpai beberapa burung yang aktif bergerak. Dimulai dari Sikatan belang, Cabai gunung, Burungmadu sriganti, Kacamata biasa, Wergan jawa, dll.
Semuanya dalam satu spot, mungkin sampai sekitar 15 menit kami terhenti di spot ini mengamati burung-burung yang silih berganti bermunculan. Sayangnya, Bondol hijau-binglist tertinggal dan luput dari pengamatan. Kelompok lain yang menemukan. PR buat pemandunya karena juga belum pernah melihat.
Waktu yang semakin sedikit dan cuaca yang semakin panas sempat membuat semangatmuncak mereka hilang dan hampir menyerah. Iyo ra, cah? Namun, karena sedikit kebohongan dengan kata-kata seperti Kurang 10 menit tekan, kurang 7 belokan, dan lainnya, satu persatu dari mereka muncul di puncak. Terduduk. Itu yang saya lihat ketika mereka tiba dipuncak. Baru beberapa saat kemudian mereka berdiri dan mengucap kagum dengan pemandangan yang disajikan dari puncak.
Tak berapa lama kemudian kelompok Rahmadiyono, dkk yang seharusnya ke arah Tlogo Putri datang. Jalur mereka tertutup longsor sehingga berubah tujuan. Tiba-tiba kami dikejutkan dengan seekor burung yang terbang cepat melewati kami, lalu dengan anggunnya bertengger di dahan pohon yang berda di Puncak Plawangan.
Warna tubuh dominan biru dengan perut putih dan sekitar mata hitam. Dialah Sikatan ninon / Indigo flycatcher yang umum dijumpai di ketinggian. Hanya dua frame saja yang saya dapatkan sebelum burung ini terbang kembali.
Tidak ada komentar