Header Ads

KPB Bionic UNY
  • Breaking News

    Saya Punya Cerita: Pengamatan Burung di Klangon


    Hello guys. Semangat pagi. Eits sebelumnya kenalan dulu boleh la yah hahaha. Tak kenal maka tak sayang, udah kenal tapi ngga sayang sayang, udah disayang kadang menghilang. ADUHHHHHH wkwkw. Okey kenalin aku Husnadian Niken di Bionic biasa dipanggil Niken, yah disini aku mau sedikit cerita pengalamanku setelah mengikuti salah satu kegiatan rutin bionic. Kegiatan ini biasa disebut MERSI (Mersani Peksi), tapi MERSI kali ini beda dari MERSI biasanya guys, kali ini MERSI nya sambil nge camp dan bertempat di Bukit Klangon, salah satu tempat hits dan lagi booming di Instagram karena pemandangan gunung merapi yang bagus banget.

    Yap, ceritaku dimulai dari perjalananku dan Dini dari kampus UNY tercinta menuju Klangon. Jadi, hari itu aku ada kuliah sampai sore, ya terpaksa kita berdua berangkat ke lokasi nggak bareng rombongan bionicers lainya. Kita berangkat dari kampus sekitar pukul 17.30 wib, sebelumnya aku dan Dini pernah ke Klangon sama temen-temen bionicers yang lain (pas survey) jadi ya kita pikir ngga masalah kalo kita nyusul berdua kan udah tau jalan, tapi ternyata ekspektasi kita nggak sesuai sama realita. Ditengah perjalanan kita mengalami sedikit kebingungan, alhasil kita kesasar hahaha. Setelah menembus dinginnya angin malam akhirnya kita sampai juga di lokasi sekitar pukul 18.30 wib. Disana kita langsung bertemu dengan teman-teman bionicers lainnya. Rasa capek kita terbalas dengan suguhan pemandangan yang sangat menakjubkan. Merapi terlihat gagah sekali (ya walaupun tidak terlihat jelas sih karna udah malem wkwkw). Bulan, bintang-bintang dilangit dan lampu-lampu kota Jogja terlihat sangat indah dari tempat dimana kita mendirikan tenda, semuanya menambah suasana malam itu menjadi syahdu.

    Malam berlalu, dan matahari mulai menampakkan sinarnya. Bersamaan dengan itu merapi mulai terlihat dan dengan gagahnya dia menyapa kita semua. Kicauan-kicauan burung mulai bersahutan. Ramai sekali. Setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Kulihat disekitarku hampir semua bionicers dan pengunjung Klangon sudah asik dengan kamera dan handphone mereka masing-masing (ya maklum lah ya kids jaman now update instastory hahaha). Belum puas kita berfoto-foto, Bodrex dan Tharik selaku koordinator MERSI meminta kita semua untuk bersiap-siap karena pukul 06.00 wib kita akan segera memulai pengamatan. Pengamatan kali ini dibagi menjadi 2 jalur. Jalur pertama bersma Bodrex dan jalur kedua bersama Tharik. Kebetulan aku masuk di tim jalur pertama bersama Bodrex, Wicak, Ilham, Zahra, Bella, Risma, Puti, dan Nadha. Sebelum memulai pengamatan kita (tim Bodrex vs Tim Tharik) sepakat untuk berlomba mengumpulkan list burung terbanyak, ya tujuannya biar lebih semangat aja sih hehehe. Kamera, Binokuler, buku lapangan, alat tulis dan bekal minum sudah lengkap dan kita siap berangkat. Kedua tim pun memulai perjalanan dengan jalur masing-masing.

    Sekitar 30 langkah berjalan kami(tim Bodrex) berhenti. Kami melihat seekor burung hinggap diranting pohon. Tanpa basa-basi langsung ku arahkan binokuler yang kubawa ke arah burung itu. Setelah ku amati, aku masih belum tahu itu burung apa, karena baru kali ini aku menjumpainya. Ciri-ciri yang bisa ku amati burung itu berukuran agak besar, bewarna coklat dengan coretan hitam dipunggungnya, paruh hitam dan yang paling teramati ekor burung tersebut sangat panjang dengan perbandingan tubuh :ekor 1:1,5. Setelah kami semua bergantian mengamati burung tersebut , Bodrex dan Wicak mengatakan bahwa burung tersebut merupakan burung Cica- koreng Jawa. Awalnya aku nggak percaya masa iya burung namanya pake koreng (kaya penyakit aja hahaha), aku sempat berfikir mungkin namanya Cica loreng karna berdasarkan ciri-cirinya badan burung tersebut berloreng-loreng. Setelah itu ku keluarkan handphone kesayanganku (eits bukan buat selfi atau update story ya ), aku buka aplikasi burungnesia ,ku pilih menu panduan lapangan dan search cica loreng yang muncul bukan nama gambar burung tapi malah kalimat pencarian tidak ditemukan, setelah kucoba ketik cica koreng yak muncul gambar burung seperti yang tadi aku amati selain itu pada layar juga terdapat diskripsi dari burung tersebut. Jadi kesimpulannya emang nama burung tersebut Cica-koreng jawa dengan nama ilmiah Megalurus palustris.

    Setelah itu kita melanjutkan perjalanan, Bodrex dan teman-teman yang lain sudah berjalan jauh dari tempat si Cica koreng jawa tadi, tersisa aku,Wicak,Ilham dan Zahra di barisan belakang. Langkah kita terhenti kembali karena kode dari Wicak. Dia melihat ada seekor burung yang sedang hinggap di ranting pohon tidak jauh dari pohon si Cica-koreng jawa tadi. Nah untuk burung kali ini aku langsung tahu namanya, karena beberapa kali aku menjumpainya saat pengamatan. Selain itu burung ini juga dijadikan salah satu nama angkatan di Bionic. Ciri-ciri dari burung ini berukuran sedang, ekor panjang berwarna hitam, tengkuk abu-abu, punggung dan sisi tubuh coklat kemerah-merahan dan dagu sampai perut berwarna putih. Hayo apa hayooo ?? Yaaaa, Thats right Bentet kelabu atau nama ilmiahnya Lanius schach. Nama bionic angkatan XIV.

    Beberapa puluh menit perjalanan kita lalui dan sekitar lima burung kita jumpai, kita memutuskan berhenti sejenak untuk istirahat dan waktu tersebut kami gunakan untuk mensketsa burung hasil pengamatan tadi. Lumayan lah dari lima burung aku bisa mencoret-coret kertas dan menghasilkan dua gambar burung walaupun hasil sketsanya ngga bagus sih hahaha. Setelah merasa cukup, kita melanjutkan perjalanan lagi dan list pun semakin bertambah. Beberapa burung kita jumpai seperti cucak kutilang, cekakak sungai, cekakak jawa,kaca mata biasa, madu sriganti, uncal loreng, walet linci. Setelah perjalanan sekitar satu setengah jam kita berhenti di suatu tempat terbuka dan disitu kembali kita disapa oleh si gagah nan ganteng, siapa lagi kalau bukan si Merapi. Yah kita memutuskan untuk berfoto-foto kembali. Setelah beberapa menit dari kejauhan terlihat tim Tharik dan akhirnya kita berkumpul jadi satu untuk istirahat dan berfoto bersama.

    Selesai berfoto-foto kita semua memutuskan untuk pulang ke lokasi dimana kita mendirikan tenda. Oh iya sebelum sesi foto-foto Bodrex dan Tharik sempat membicarakan mengenai list burung, dan saat itu posisi tim Bodrex unggul tipis dengan jumlah list 15 spesies dan tim Tharik 14 spesies. Yeayyy kemungkinan menang nih hahaha.

    Perjalanan pun berlanjut, kedua tim berpisah kembali dengan bertukar jalur. Tim Tharik memulai perjalanan terlebih dahulu, sedangkan aku dan temen-temen masih asik foto-foto hahaha. Saat perjalanan kembali ke tenda, kita (tim Bodrex) hanya menjumpai satu spesies burung dan itu sudah masuk dalam list yaitu Cekaka sungai. Setelah beberapa menit tibalah kita di lokasi tenda. Namun belum terlihat tim Tharik di area tenda, dan setelah beberapa menit berlalu baru deh mereka tiba. Kabar burukpun menimpa tim Bodrex dimana list kita ngga nambah, dan ternyata alasan kenapa tim Tharik lebih lama tiba di area tenda karna saat perjalanan pulang mereka sempat berhenti nge-spot dan menjumpai beberapa burung lagi jelas lost mereka bertambah dan list terakhir Tim Tharik unggul dengan jumlah 17 list burung. Yahhhhhhh tim Bodrex gagal menang deh Hahaha.

    Setelah istirahat dan selesai makan, kita semua memutuskan untuk segera beres-beres tenda. Sayang sekali ita belum sempat berdiskusi mengenai list burung yang di temukan, karena hari itu hari Jumat dan kita sudah dikejar waktu karena untuk Bionicers laki-laki yang beragama Islam berkewajiban untuk menunaikan ibadah sholat jumat. Akhirnya sekitar pukul 10.20 wib kita semua memutuskan untuk meninggalkan Klangon dan kembali ke sarang masing-masing. Nah ini akhir cerita dari ku. Saya Husnadian Niken. Sekian.

    3 kata terakhir.
    TAKE ME BACK !

    Tidak ada komentar