Sosok Bionicers: Dlohak Annahwi
oleh: Havid Apriliano Pramana Putra
Senin, 8 Januari 2018 diadakan pelatihan karya-karya BIONIC angkatan XV diruang d03.304 pukul 15.00 . Para pengurus Bionic mulai menyampaikan syarat dan ketentuan dalam pembuatan karya-karya tersebut. Para cikalang pun dikelompok menjadi 4 bidang, diantaranya fotografi, miniriset, sketsa dan tulisan. Mereka bebas menentukan bidang yang mereka pilih. Aku pun memilih bidang tulisan.
Ada kategori baru dalam pembuatan pekaka ( pelatihan karya-karya ) tulisan tahun ini, yaitu harus mewawancarai “Sesepuh Bionic” dan menuangkan hasil wawancara tersebut dalam bentuk goresan tinta. Menurut saya, ini ide yang cukup cemerlang agar para cikalang lebih akrab dengan para sesepuh Bionic dan bisa mengikuti jejak inspiratif yang telah mereka lewati.
Setelah selesai acara tersebut, aku pun langsung mewawancarai sesepuh Bionic yang bernama Andri Nugroho. Dia adalah ex Sekjen Bionic 2 tahun yang lalu. Aku pun mulai mewawancari nya, mulai dari pertanyaan yang ringan sampai yang berat. Wawancara pun telah selesai, aku sedikit lega karena dihari itu pula aku sudah mencicil pekaka tulisan ku.
Rabu, 10 Januari 2018 . Setelah aku selesai kegiatan PKL di hari pertama. Handphone ku pun berbunyi, aku pun melihat ternyata ada info terbaru mengenai pekaka tulisan yang dikirimkan Mas Aghnan Pramudihasan dan Arif Rahman. Mereka mengirimkan format tulisan untuk pekaka dan list nama-nama sesepuh bionic yang dapat diwawancara ke grup Pekaka Tulisan. Dan ternyata ada perubahan info atau format sesepuh Bionic yang dapat diwawancara, yang semula non pengurus Biomic waktu hari Senin berubah menjadi angkatan XI ke atas yang dapat diwawancara. Padahal Mas Andri Nugroho yang telah ku wawancarai adalah angkatan ke XI dan tidak masuk dalam list tersebut. Al hasil aku pun harus wawancara lagi. Setelah melihat list nama-nama sesepuh Bionic, aku pun menjatuhkan pilihan kepada Mas Dlohak Annahwi.
Dlohak Annahwi atau yang biasa dipanggil Mas Dlohak merupakan pria kelahiran 28 tahun silam. Dia adalah alumni mahasiswa prodi Biologi Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2008. Dia juga merupakan sesepuh Bionic angkatan ke VII. Mahasiswa Biologi akhir-akhir ini pasti mengenal sosoknya. Dia adalah asisten dosen dari Bu Ratna dan Bu Budi, membersamai praktikum yang berhubungan dengan tumbuhan, diantaranya Anatomi Tumbuhan, Biologi Perkembangan Tumbuhan, Mikroteknik dll. Mudah di temukan dikawasan Laboratorium Biologi lantai 2 atau lebih spesifiknya di Lab Mikroskopi.
Beliau mempunyai nama sandi (nama lapangan) yaitu Cisticola juncidis atau lebih dikenal dengan nama Cici padi. Sebelum masuk Bionic, Mas Dlohak pun sudah sering ikut kegiatan pengamatan burung bersama Bionic karena di doktrin oleh Mas Helmi. Pertama kali ikut pengamatan burung di kawasan Merapi, disana nemuin banyak banget Sepah Hutan kayak daun rontok kata beliau. Nah, mulai dari situ lah membuat Mas Dlohak tertarik dengan burung. Selain itu dulu kakak-kakak Bionic pada well banget untuk ngajak gabung.
Burung terfavorit Mas Dlohak adalah burung Munguk beledu (Sitta frontalis). Karena, burung ini memiliki perilaku yang unik dan berbeda dengan burung lain. Burung ini seperti “ninja” bisa merayap vertikal baik maupun turun pohon dan bergerak horizontal memutari batang pohon.
Banyak hal yang didapatkan Mas Dlohak selama masuk Bionic diantaranya yang jelas dapat keluarga baru, solidaritas yang tinggi, trilogo bionic (kata Mas Helmi) yaitu pengamatan penelitian pendiskusian, pengamatan bareng, kulineran bareng dll.
Pesan Mas Dlohak untuk Bionicers yang baru yaitu “ Setiap orang punya peran masing-masing dalam hidup seperti panggung sandiwara ada peran antagonis, protagonis, pemeran utama, peran pendukung bahkan ada peran pengganti juga. Begitu pula dalam berorganisasi. Jadi temukan peranmu di Bionic jika mau bertahan dan bermakna. OK . Keep bird watching. Temukan makna pengamatan burung untuk pelajaran hidupmu ” .
Tidak ada komentar