Header Ads

KPB Bionic UNY
  • Breaking News

    Pengamatan Burung di Kali Kuning, Umbul Harjo, Sleman

    Hari Minggu tanggal 10 November 2024 saya beserta teman-teman dari Bionic melakukan kegiatan SIKEP MADU (Sinau Kelompok Peksi Bersama Pemandu), mengamati burung-burung raptor yang berada dikawasan Kali Kuning, Umbul Harjo, Sleman. Sebelum berangkat saya tidak ikut berkumpul di Sekre Bionic terlebih dahulu, dikarenakam jarak rumah saya dengan tempat pengamatan lebih dekat dibandingkan dari kampus.

    Sekitar pukul 07.45 saya dan teman saya berangkat dari rumah menuju ke tempat pengamatan yang dituju. Cuaca pada saat itu sedikit mendung karena sehabis hujan. Sesampainya di tempat tujuan, kami menuju ke area yang dijadikan sebagai titik pengamatan. Saat tiba di tempat pengamatan, saya merasa takjub dengan pemandangan yang tersedia. Cuaca yang mendung menciptakan suasana pegunungan yang menenangkan.

    Teman-teman Bionic membawa peralatan yang digunakan untuk pengamatan seperti binokuler, kamera, dan buku identifikasi burung. Kami mulai melakukan pengamatan dengan mengamati burung-burung yang ada di sekitar. Ada beberapa burung yang dapat diamati secara langsung tanpa harus menggunakan bantuan binokuler contohnya seperti burung Walet yang sedang terbang dan Cucak Kutilang yang sedang bertengger di dahan pohon.

    Pengamatan Burung di Kalikuning Park 2 photo by Aghnan

    Kami mencatat beberapa spesies burung lain yang terlihat menggunakan binokuler. Kami berhasil mengamati burung Kirik-kirik laut dan burung Kepudang Kuduk-hitam dengan ciri-ciri yang terlihat berupa tubuh dominan berwarna kuning, dan terdapat garis hitam seperti topeng di bagian mata. Sayapnya terdapat warna hitam-kuning. Dan masih banyak jenis burung-burung lain  yang terlihat terbang dari dahan pohon satu dan hinggap ke dahan pohon lainnya

    Beberapa teman mendokumetasikan aktivitas burung-burung menggunakan kamera. Namun dikarenakan pergerakan burung yang cepat, membuat sedikit kesulitan untuk mengambil gambarnya. Sementara saya dan teman yang lain ada yang mencatat temuan dan mencocokannya dengan buku identifikasi. Kami saling berbagi informasi tentang ciri-ciri burung yang diamati. Saya belajar banyak untuk dapat meningkatkan kemampuan menidentifikasi spesies, khususnya burung dengan cara seperti ini.

    Kami masih melanjutkan pengamatan, dan berharap menemukan burung-burung raptor yang menjadi fokus utama kegiatan ini. Pada awalnya saya membayangkan bahwa kami akan dapat menemukan burung-burung raptor seperti contohnya burung elang meskipun hanya satu spesies. Namun ternyata, semakin siang tidak ada satupun burung raptor yang terlihat. Kemungkinan penyebabnya karena cuaca yang mendung, hal ini karena biasanya raptor memanfaatkan termal udara panas untuk terbang dan mengintai mangsa di ketinggian.

    Kami sempat beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan yang menenangkan. Duduk menatap alam sekitar, mengobrol bersama teman-teman sambil menikmati snack terasa sangat menyenangkan. Waktu-waktu seperti ini sebenarnya yang saya butuhkan sebagai salah satu refreshing dikala tugas kuliah yang terasa berat. Pengamatan burung bukan hanya untuk menemukan spesies tertentu, tapi juga menikmati setiap prosesnya.

    Waktu semakin siang, kami memutuskan untuk mengakhiri pengamatan dan bersiap untuk pulang. Sekitar pukul 11.00 kami meninggalkan tempat pengamatan. Untungnya, walaupun cuaca mendung tetapi tidak turun hujan sehingga kami bisa tetap melakukan pengamatan bersama dengan lancar. Meskipun juga tidak melihat burung raptor yang ingin sekali saya lihat, tapi saya merasa senang. Pengalaman ini memberikan kesempatan saya untuk dapat lebih dekat dengan alam, dan melihat burung-burung lain yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. (Nia Ramadani)

    Tidak ada komentar