Sosok Bionicers: Muhammad Hasbi Ashshidiqi
oleh: Fita Nilasari
Kepoin Pendahulu Bionic yuk..
Tak kenal maka tak sayang, Tak kenal maka kenalan, sudah kenal boleh sayang sayangan ehehehe
Kadang terbesit ngga si, suatu organisasi yang sudah lama berdiri, pasti di dalamnya terdapat perintis atau pendahulu yang menjadi saksi perkembangan dari organisasi tersebut. Nah, hal yang menarik untuk ditelusuri nih. Pasti dari pendahulu pendahulu tersebut, terdapat banyak cerita asyik dan tentunya banyak motivasi yang bisa kita ambil.
Pada kesempatan ini, aku berkesempatan untuk mewawancarai salah satu tetua atau pendahulu Bionic yaitu Mas Muhammad Hasbi Ashshidiqi. Beliau merupakan Bionic angkatan X dengan nomor anggota (163/BIONIC/X). Mas Hasbi panggilan akrab yang digunakan oleh teman temannya, sudah tidak termasuk ke dalam mahasiswa aktif lagi hehe. Karena beliau merupakan angkatan 2012 Jurusan Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Biologi Internasional. Aku melakukan wawancara secara online. Dikarenakan posisiku yang sedang dirumah dan Mas Hasbi sedang di Jogja, jadi mau tidak mau kita tidak bisa bertemu secara langsung. Tapi tidak masalah, Mas Hasbi orangnya sangat ramah, jadi beliau mau diwaancarai lewat chat.
Ada beberapa pertanyaan yang aku tanyakan ke beliau, yang pertama yaitu alasan beliau dulunya memilih bionic. Beliau menjawab bahwasanya masuk ke Bionic dikarenakan hanya Bionic yang masih dalam tenggang waktu Open Recruitment. Aku sempat tertawa karena jawabannya begitu singkat, padat, dan jelas. Namun dari jawaban tersebut, ada suatu nilai yang dapat diambil yaitu, ketika ada kesempatan maka kita harus mengambil kesempatan tersebut, karena kita tidak pernah tahu apakah kesempatan itu akan datang di waktu lain atau tidak. Salut deh untuk Mas Hasbi.
Pertanyaan selanjutnya yang aku tanyakan yaitu mengenai hasil yang didapat oleh Mas Hasbi setelah masuk menajadi bagian dari keluarga besar Bionic. Beliau menjelaskan bahwasanya banyak hal yang didapat yaitu relasi dan kenalan semakin banyak, hal tersebut didapatkan dari hubungan dengan berbagai organisasi lain baik itu kelompok pengamat burung maupun kelompok studi lain dari berbagai universitas di Indonesia. Sangat luar biasa manfaat ini, karena kita tahu bahwa membangun relasi merupakan satu hal yang penting dilakukan oleh setiap orang, untuk menambah wawasan maupun rekan kerja. Dan Mas Hasbi berhasil mendapatkannya di Bionic.
Selain memiliki relasi yang banyak, Mas Hasbi juga memiliki kesempatan untuk bertemu dan sharing ilmu dengan para ahli ornitologi. Hal ini merupakan kesempatan langka, dan lagi lagi Mas Hasbi mendapatkan kesempatan ini di Bionic. Hal bermanfaat yang didapat dari Bionic tidak hanya sebatas itu, tapi Mas Hasbi juga berkesempatan mengikuti beberapa kegiatan dan perlombaan antara lain (2014) Penelitian di Ujung Kulon, (2015) Penelitian di Cibodas, (2016) Penelitian di Kepulauan Aru – Maluku , (2016) Lomba Birdwatching di Bali dan mendapatkan juara 1, (2017) Lomba Birdwatching di Malang dan mendapatkan juara 2. MasyaAllah, aku sangat mengapresiasi prestasi dari Mas Hasbi, benar benar memanfaatkan waktu nya dengan baik.
Mas Hasbi juga menyampaikan beberapa pesan untuk Bionicers baru nih, kata beliau nikmati saja keberadaan kita di Bionic, anggap saja Bionic sebagai rumah ketiga kita setelah rumah kita, dan kampus. Sebagai penutup wawancara, aku menyela pertanyaan tentang kenapa kita harus mempelajari dan melestarikan burung. Mas Hasbi dengan jelas menjawab, “Coba pahami QS An-Nahl: 79. Baca dan renungkan.” Aku melakukan apa yang ditunjukkan oleh Mas Hasbi, dan ternyata MasyaAllah. Arti dari ayat tersebut seperti ini:
“Tidakkah mereka memperhatikan burung burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda (Kebesaran Allah) bagi orang orang yang beriman.”
Setelah memahami ayat tersebut, aku mendapatkan suatu hal. Bahwasanya mempelajari burung sudah diperintahkan di asalah satu ayat-Nya. Maka dari kita saja sebagai makhluk, yang harus melaksanakan dan lebih peka dengan apa yang Allah perintahkan. MasyaAllah, tidak hanya ilmu dunia saja yang bisa kita dapatkan, tapi juga kita bisa mentadabburi ciptaan Allah yang Maha Kuasa. Wallahu a’lam.
Berakhirlah sudah wawancaraku dengan Mas Hasbi, ditutup dengan ayat yang indah. Terima kasih aku ucapkan kepada Mas Hasbi, atas waktu yang telah diberikan. Semoga Mas Hasbi tetap bisa menjadi pioneer dan inspirator bagi setiap orang.
~Kepedulian di hari ini, Kelestarian di masa depan
Tidak ada komentar