PERGAM (Perekrutan Anggota Muda) XXI KPB Bionic UNY
Perekrutan Anggota Muda (PERGAM) KPB BIONIC UNY angkatan XXI kali ini telah dilaksanakan selama tiga hari. Pada Jumat, 20 Oktober sampai Minggu, 22 Oktober 2023. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai keseruan pergam, mari kita mengenal lebih dalam apa itu pergam? Nama pergam berasal dari salah satu jenis burung dari famili Columbidae. Burung pergam ini memiliki warna yang cukup bervariasi dan sederhana pada setiap jenisnya. Warna yang bervariasi dan kesederhanaan ini merupakan harapan bagi calon anggota terdiri dari berbagai wilayah, jurusan, pekerjaan, maupun usia agar tetap sederhana dan tidak sombong.
Pergam tahun ini bertema “Belajar, Bermain, Berpetualang bersama BIONIC” dan logo pergam berasal dari pengembangan kepala burung pergam laut dengan nuansa hijau. Tema dan setiap komponen dalam logo Pergam XXI tentunya memuat filosofi yang sejalan dengan visi dan misi KPB Bionic UNY.
Kegiatan pergam diikuti oleh 25 peserta yang merupakan mahasiswa aktif Universitas Negeri Yogyakarta dari berbagai prodi dan angkatan. Selain itu para pengurus dan para sesepuh BIONIC juga turut meramaikan kegiatan ini. Pergam dilaksanakan di museum sandi Kalurahan Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Selama tiga hari, dua malam kami bercerita, berbagi ilmu, dan bercanda bersama.
Jumat sore kami berkumpul dari kesekretariatan KPB BIONIC UNY dan melakukan perjalanan selama kurang lebih satu jam menuju museum sandi. Rombongan dibagi menjadi dua kloter. Sampai di sana kami saling bergotong royong menyiapkan tempat untuk melakukan kegiatan, kemudian sholat berjamaah, makan bersama dan melakukan pembukaan acara. Malam pertama ini dilaksanakan pematerian mengenai persiapan pengamatan dan cara identifikasi burung yang dibawakan oleh kaka kita tercinta yaitu mas Iqbal. Mas iqbal sangat informatif dalam menyampaikan materi sampai suara terdengar serak dan hampir hilang. Para cikalang juga antusias mendengarkan pematerian yang telah disampaikan. Setelah itu tibalah saatnya BIONIC 1 yaitu mas David mengambil alih acara dan kita melakukan diskusi ceria.
Hari sabtu kami melakukan pengamatan pagi. Dimana para cikalang dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok . Mereka berjalan melewati sawah, sungai, dan hutan yang tentunya dipandu oleh pemandu-pemandu kece. Selain mengamati burung mereka juga harus singgah di setiap pos yang telah tersedia, yaitu pos monokuler (diajarkan penggunaan monokuler), pos fotografi (diajarkan menggunakan dan membidik objek menggunakan kamera), dan pos sketsa (diajarkan untuk menggambar objek di lapangan). Setelah melewati pos dan teriknya matahari siang itu kami melakukan diskusi hasil pengamatan. Dimana setiap kelompok mempresentasikan ciri-ciri burung yang mereka dapatkan dan kelompok lain menebak apa jenis burung tersebut. Sore harinya kita melakukan games bersama agar pertemanan cikalang ini makin erat. Tentunya dnegan bumbu-bumbu kecurangan dan drama. Sabtu malam kami melakukan pematerian kembali dari mas David dan para sesepuh tentunya seperti mas Juki dan mas Aghnan. Tentunya cikalang sangat antusias walaupun terkantuk-kantuk.
Hari minggu kami melakukan pengamatan kembali dengan rute yang berbeda dan masih dengan kelompok dan pemandu yang sama. Mengelilingi hutan di sekitar museum yang penuh dengan keanekaragaman jenis burung dilanjutkan dengan diskusi hasil pengamatan.
Acara ditutup dengan tukar kado antar cikalang dan foto bersama!
Tidak ada komentar