Birdwatching for Kids di Sedayu Bantul
Banyak cara dan teori tentang
konservasi, namun tindakan jauh lebih dibutuhkan daripada hanya sekedar
mendefinisikan teori tentang konservasi. Kelompok Pengamat Burung Bionic
Universitas Negeri Yogyakarta (KPB Bionic UNY) memiliki program yang disebut
dengan Birdwatching for Kids, dimana kegiatan
ini biasanya dilakukan di tempat KKN sebagai program kerja individu.
Tujuan dari Birdwatching for Kids adalah supaya anak-anak yang mengikuti
kegiatan ini dapat belajar peduli lingkungan, mencintai alam dan rekreasi.
Manfaat dari kegiatan ini antara lain sebagai upaya pelestarian alam terutama
burung, menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan cara lain belajar di lam
yang mengasyikkan.
Pada KKN semester genap ini, setidaknya
ada 3 mahasiswa yang melaksanakan Birdwatching
for Kids di lokasi KKN mereka. Mereka adalah Desi Dwi Ariyanti, Fitria
Permatasari dan Ika Nur Rahma yang berlokasi di Sedayu, Bantul.
Kegiatan yang pertama pada hari
Minggu (2/4),
berada di dua lokasi sekaligus yaitu di Gunung Polo dan Dusun Kepuhan Argomulyo
Sedayu Bantul. Peserta yang mengikuti kegiatan ini total sebanyak 26 anak
dengan pemandu dari KPB Bionic UNY sebanyak 7 orang. Di akhir kegiatan,
anak-anak diminta menceritakan burung-burung yang berhasil mereka amati. Beberapa
jenis burung yang dijumpai antara lain Bondol jawa / Javan Munia, Kuntul kerbau / Cattle Egret, Elang-ular bido / Crested Serpent Eagle, Cekakak
jawa / Javan Kingfisher, Burung-madu sriganti / Olive-backed Sunbird.
Kegiatan yang kedua dilaksanakan pada hari Sabtu (8/4) di
Surobayan Argomulyo Sedayu Bantul dengan peserta sebanyak 64 anak dan pemandu
sebanyak 7 orang dari KPB Bionic UNY. Kegiatan Birdwatching for Kids kali ini dikombinasikan dengan games yang salah
satunya adalah menyusun puzzle bergambar burung.
Salah satu pemandu, Aghnan Pramudihasan mengatakan bahwa KPB
Bionic UNY akan menyiapkan materi berupa booklet pengamatan burung dan pemandu
untuk membantu mengkondisikan anak-anak yang mengikuti kegiatan Birwatching for Kids. Kendala yang
dialami dalam kegiatan ini adalah jumlah teropong binokuler yang dimiliki KPB
Bionic UNY masih terbatas sehingga harus meminjam dari kampus lain.
“Anak-anak terlihat antusias saat mendengarkan penjelasan
mengenai cara menggunakan teropong binokuler dan cara mengamati burung. Mereka
juga terlihat antusias ketika memprektekkan langsung menggunakan teropong
binokuler meskipun terkadang bingung sendiri karena belum terbiasa,” tambahnya.
Booklet yang dibuat KPB Bionic UNY berisi penjelasan tentang
birdwatching, cara mengamati burung,
tabel pengamatan yang disediakan tempat untuk menggambar burung dan halaman
mewarnai gambar burung. Di halaman akhir, terdapat semacam
soal dimana anak-anak diminta untuk mencocokkan bentuk paruh burung dengan
makanannya dan berbagai macam bentuk kaki burung dengan jenis burungnya.
(Aghnan)
Tidak ada komentar